Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang Mahasiawa yang sedang menuntut ilmu di Fisika Universitas Indonesia
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Berbagai Artefak pada CT-Scan

Pendahuluan

Dengan kemajuan teknologi di bidang komputer, kualitas citra CT-Scan dapat dibuat lebih baik dari hasil radiografi konvensional. Karena citra CT Scan bisa membedakan berbagai jenis organ jaringan lunak maupun tulang. Hal ini akan memberikan tambahan informasi diagnosis yang sangat besar. SIstem komputer bisa mendapatkan kualitas gambaran yang cukup tinggi dengan menggunakan waktu yang cukup singkat dan bahkan CT-Scan dapat menghasilkan gambaran tiga dimensi yang sangat akurat untuk melihat anatomi suatu organ dan menghasilkan diagnosis suatu penyakit. Walau demikian, pada citra CT-Scan terkadang masih timbul gambaran yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu interpretasi dari citra CT Scan, keadaan ini disebut artefak. Artefak ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, dari pergerakan pasien sampai dengan faktor fisika.

Artefak

Artefak merupakan suatu gangguan pada tampilan citra CT-Scan akibat berbagai kesalahan.

1. Macam-macam artefak

a. Streak

Streak merupakan artefak yang berbentuk garis-garis vertikal yang disebabkan tidak adanya keseimbangan antara scanning permulaan dengan scanning akhir. Penyebabnya adalah pergerakan pasien, dan sifat mekanik yang tidak seimbang.

b. Beam Hardening

Beam hardening merupakan artefak yang berbentuk garis yang di sebabkan oleh perubahan komposisi spektrum sinar-X akibat adanya material yang lebih padat.

c. Partial Volume

Partial volume merupakan artefak yang terbentuk diantara dua daerah yang sangat padat seperti pada os petrosum. Disebabkan tidak adanya korelasi yang tepat antara atenuasi dan absorbsi pada voxel yang tidak homogeny.

d. Shading (bayangan)

Shading merupakan perubahan progresif dari densitas suatu bagian dengan bagian lainnya pada suatu gambar. Penyebabnya respon detektor yang tidak sinkron dan penurunan spektrum energi sinar-X. Contohnya ”cupping” yaitu artefak padat pada jaringan otak dekat calvaria.

e. Moire Pattern (pola kain sutra)

Moire pattern (pola kain sutra) merupakan suatu artefak yang berbentuk sebagai garis radial halus yang biasanya ditemukan dekat tulang padat atau dekat batas lengkung suatu gambar yang padat, disebabkan fungsi mekanik yang kurang baik.

f. Ring

Ring merupakan suatu artefak yang berbentuk cincin. Penyebabnya banyak, diantaranya tidak adanya keseimbangan antara detektor yang berputar dengan tabung sinar-X. Rekalibrasi alat dapat menghilangkan artefak ini.

g. Noise

Noise bukan artefak yang sebenarnya, tetapi menggambarkan penurunan resolusi suatu citra CT-Scan. Akibat ketidaktepatan penentuan CT Number. Noise dapat terjadi akibat posisi yang tidak tepat sehingga menghalangi radiasi optimal untuk mencapai detector.


2. Sumber Artefak


Faktor penyebab artefak adalah sebagai berikut:

a. Faktor Fisika

i. Beam Hardening

Berbentuk garis karena adanya perubahan komposisi spektrum sinar-X. Hal ini terjadi akibat adanya material yang lebih padat. Contohnya:

· Cupping artefak yaitu dengan satu silinder diproyeksikan tampak bayangan kurva semacam atefak yang tidak seharusnya terjadi dan putus-putus karena adanya pengerasan, yaitu ketika photon energi rendah lebih banyak diserap. Contohnya artefak padat pada jaringan otak dekat kalvaria.

· Streak dan dark band yaitu adanya 2 objek yang memiliki tingkat kerapatan struktur yang berbeda, kemudian mempengaruhi bayangan yang sebenarnya. Langkah-langkah untuk meminimalisasi beam hardening adalah:

o filtrasi yaitu dengan menempatkan filter yang terbuat dari tembaga atau aluminium.

o koreksi kalibrasi adalah dengan koreksi kalibrasi citra untuk mendiagnosis objek dengan phantom.

o koreksi software, dapat diaplikasikan secara otomatis dengan menghindari scanning di wilayah tulang.

o radiografer, pengaturan posisi pasien atau pergerakan gantry.

ii. Partial Volume

Artefak yang terbentuk karena tidak adanya korelasi yang tepat antara atenuasi dan absorbsi pada voxel yang tidak homogen. Misalnya pada daerah diantara kedua os petrosum dengan cara membuat potongan yang lebih tipis.

iii. Photon Starvation

Suatu paket pencahayaan yang menyebabkan perpendaran, biasanya terjadi pada objek yang mempunyai tingkat atenuasi tinggi seperti pada bahu. Teknik untuk meminimalisasi photon starvation dengan automatic tube current modulation dan adaptive filtration.

iv. Under Sampling

Karena menggunakan teknik resolusi tinggi.

b. Faktor Pasien Faktor pasien ini disebakan karena adanya:

· Pergerakan oleh pasien

Pergerakan oleh pasien dapat menyebabkan shading artefak. Dapat diatasi oleh radiografer melalui cara komunikasi yang jelas ke pasien, immobilisasi dan waktu yang singkat. Dengan teknik overscan dan underscan mode, software correction dan cardiac gating.

· Metallic material.

Berupa streak artefak sebagai akibat dari densitas yang sangat tinggi yang tidak dapat di tangani oleh komputer. Instruksikan kepada pasien untuk melepaskan benda-beda logam. Artefak ini dapat diatasi oleh software koreksi tapi menurunkan detail gambar pada area tersebut.

· Incomplete projection. Dapat berupa streak atau shading akibat objek tidak berada pada FOV (Field Of View). Artefak ini dapat diatasi dengan cara memposisikan pasien dan pemilihan FOV dengan benar.

c. Faktor Scanner-based Dikarenakan oleh fungsi scanner yang tidak sempurna. Bentuknya berupa ring artifact yang diakibatkan dari error reading pada detektor. Biasanya hal ini terjadi pada detektor yang miscallibration. Dapat dicegah dengan cara kalibrasi ulang atau perbaikan detektor dan aplikasi software khusus.

d. Faktot Helical Multisection Faktor Helical multisection dikarenakan proses rekonstruksi.

i. Helical artefak single slice Terjadi akibat proses rekonstruksi dan posisi yang tidak tepat antara x-ray tube dan centre plane. Mengakibatkan terjadinya distorsi pada obyek. hal ini dapat diminimalkan dengan pemilihan pitch yg rendah dan slice thickness yang tipis.

ii. Helical artefak multislice Terjadi karena proses intersepsi pada detektor multi-slice. Berupa gambaran windmill. Dapat diminimalkan dengan menurunkan pitch.

iii. Multiplanar-3D Artifacts berupa Stair Step Artifact Disebabkan oleh kolimasi yang besar dan rekonstruksi interval yang tidak overlap.

iv. Multiplanar-3D Artifacts berupa Zebra Artifact Terjadi akibat peningkatan noise dan inhomogenitas pada sumbu-z.

Kesimpulan

Artefak yang terjadi pada rekonstruksi citra adalah gambaran garis-garis dan gambaran-gambaran lain yang disebabkan karena pergerakan komponen-komponen yang tidak sinkron (tidak tepat). Untuk mencegah artefak harus dicek kembali posisi pasien, menginstal software khusus dan mengkalibrasi pesawat CT Scan.

Signal-to-noise ratio (SNR or S/N) adalah pengukuran electrical engineering, yang juga digunakan di berbagai bidang termasuk pada pengukuran ilmiah, sinyal biologi sel

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar